This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 12 Maret 2013

LARUTAN, SUSPENSI, DAN KOLOID


 1.      Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul). Ketika ditempatkan dalam air, kebanyakan zat akan terlarut dan zat yang terlarut ini disebut soluble (dapat larut) dan yang lainnya yang tidak dapat larut disebut insoluble (tidak dapat larut). Garam dan gula sangat mudah larut dalam air.
Dalam suatu larutan, zat yang menunjukkan jumlah yang lebih besar disebut dengan pelarut dan zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Apa artinya bahwa suatu zat terlarut dalam zat lainnya? Hal ini berarti bahwa molekul-molekul dari zat terlarut terpisah dan terdistribusikan secara merata dalam pelarut.
Zat tidak dapat larut (insoluble) mempertahankan keadaannya agar tidak terdistribusi dalam pelarut. Biasanya yang digunakan sebagai pelarut adalah air, karena kebanyakan zat padat akan terlarut dalam air, tetapi sebenarnya hampir semua cairan dapat dijadikan pelarut.
Zat terlarut pun bisa berada dalam kondisi, padat, cair atau gas. Contoh larutan logam padat adalah baja (Fe+C), kuningan (Cu+Zn) dan perunggu (Cu+Sn). Kedua komponen logam tersebut saling elarutkan, sama seperti larutan dengan komponen cair atau gas. Contohnya adalah karbondioksida yang ditambahkan ke dalam minuman agar berbuih. Dalam air kolam, sungai dan juga laut, gas semisal oksigen, karbondioksida dan gas lainnya masuk ke dalam larutan secara alami. Kehadiran gas-gas ini dalam air memungkinkan adanya kehidupan dasar laut
 2. Suspensi ( Campuran )
Bilamana kita mencampurkan gula dengan air maka akan didapatkan larutan, namun jika kita mencampurkan pasir kedalam air, kita akan mendapatkan campuran. Ketika kita mencampurkan garam dan pasir maka yang akan kita dapatkan juga adalah campuran. Dengan menggunakan sepasang penjepit tipis akan dimungkinkan untuk memisahkan butiran pasir dari air atau sepotong batubara dari bubuk campuran, tetapi hal ini tidak dapat dilakukan untuk memisahkan molekul-molekul gula dari air, karena ukurannya yang sangat kecil. Karena hal itulah yang membedakan suatu campuran dengan larutan. Dalam suatu campuran partikel-partikelnya berukuran cukup besar, sehingga mungkin untuk dipisahkan dengan menggunakan metode mekanik.
 Misalnya dengan menggunakan ayakan campuran dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian penyusunnya. Tetapi hal ini tidak bisa dilakukan terhadap larutan dikarenakan ukurannya yang sangat kecil. Untuk memisahkan komponen dalam larutan harus menggunakan metode fisika seperti destilasi.
Jadi campuran tersusun dari pertikel-partikel yang berukuran cukup besar, sedangkan larutan tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Suspensi yang kadang kita temui, misalnya minuman kopi/ teh tubruk yang ampasnya bisa kita saring.
3. KOLOID
Pada larutan, partikel-partikel tersebar secara merata, tetapi tidaklah terjadi pada campuran. Dalam campuran molekul-molekul tidak terpisah dan menyisakan partikel padat. Dari bagian ini terlihat ukurannya, bahwa larutan terbentuk dari partikel-partikel yang sangat kecil dan campuran terbentuk dari partikel-partikel yang cukup besar.
Koloid adalah kondisi pertengahan, antara campuran dan larutan. Pada koloid terjadi dispersi (penyebaran) partikel-partikel kecil tetapi bukan berukuran molekul. Hal yang membedakan koloid dari larutan dan campuran adalah pada ukurannya.
Koloid adalah tersebarnya partikel-partikel kecil dengan ukuran 10-7 sampai 10-5 cm. Jika partikel yang lebih besar dari 10-5 cm maka disebut dengan campuran dan jika ukuran partikel lebih kecil dari  10-7 cm maka disebut dengan larutan. 
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbandingan campuran
Aspek
Larutan
Koloid
Suspensi
Ukuran Partikel
< 10-7 cm
10-7 < s.d <10-5 cm
10-5 cm <
Jumlah Fasa
1
2
2
Distribusi Partikel
homogen
heterogen
Heterogen
Penyaringan
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
Dapat disaring
Kestabilan
Stabil, tidak memisah
Stabil,tidak memisah
Tidak stabil, memisah
Contoh
Larutan gula, larutan garam, udara bersih
Tepung kanji dalam air, mayonase, debu di udara
Campuran pasir dan air, sel darah merah dan plasma putih dalam plasma darah.
 C. KLASIFIKASI KOLOID
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.
Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.  
Koloid terdiri atas fase terdispersi dan medium pendispersi. Medium pendispersi adalah medium (materi) dimana partikel-partikel koloid terdistribusi. Sol gas (aerosol padat) merupakan koloid dimana zat padat terdistribusikan dalam medium gas. Zat padat inilah yang selanjutnya disebut fase terdispersi.
Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan fase terdispersinya, koloid dapat diklasifikasikan menjadi sol, emulsi dan buih. Selanjutnya sol, emulsi dan buih dikelompokkan lagi berdasarkan medium pendispersinya.
Baik pendekatan fase terdispersi maupun medium pendispersinya dahulu tidak cukup bermasalah, hanya lebih memudahkan dalam mengelompokkan sifat-sifat tiap kelompok. Tabel 3.3 akan memudahkan dalam mengklasifikasikan koloid.
Klasifikasi dan Contoh Koloid

MEDIUM PENDISPERSI
Padat
Cair
Gas
FASE
TERDISPERSI
Padat
Sol Padat

Contoh: paduan logam, gelas berwarna, intan hitam
Sol Cair

Contoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat
Sol Gas (Aerosol padat)
Contoh:
debu di udara, asap pembakaran
Cair
Emulsi Padat (Gel)

Contoh: jelly, keju,mentega, nasi
Emulsi Cair

Contoh:susu, mayones,krim tangan
Emulsi Gas (Aerosol Cair)
Contoh:awan, kabut, semprotan (seperti hairspray, obat nyamuk semprot)
Gas
Buih Padat
Contoh: batu apung,marsmallow, karet busa, stereoform
Buih Cair (buih)
Contoh:putih telurdikocok,busa sabun






Catatan:
Tidak ada sistem koloid dengan fase terdispersi dan medium pendispersi gas, karena dianggap sebagai larutan (campuran homogen).
D.KOLOID SOL
Sol merupakan jenis koloid dimana fase terdispersinya merupakan zat padat dan medium pendispersinya bisa berupa padat, cair atau gas sehingga menghasilkan tiga (3) macam koloid sol, yaitu sol padat, sol cair dan sol gas. Contoh dari koloid sol yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah cat, tanah liat, dll. Dalam bagian ini yang akan banyak dibahas adalah koloid sol cair.
1.      Sol Padat
Sol padat merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah paduan logam, gelas berwarna, dan intan hitam.
2.      Sol Cair
Sol cair merupakan sol di dalam medium pendispersi cair. Contohnya adalah cat, tinta, tepung dalam air, tanah liat, dll. 
3.      Sol Gas (Aerosol Padat)
Sol gas merupakan sol di dalam medium pendispersi padat. Contohnya adalah debu di udara, asap pembakaran, dll.

KONSEP KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA


A. Unsur Radioaktif
1. Kimia inti
 Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti atom (prpton dan neutron). Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti merupakan reaksi inti. 
2. Radiasi
Inti yang tidak stabil secara spontan akan memancarkan energi untuk mencapai keadaan yang lebih stabil. Energi yang dipancarkan oleh inti tidak stabil disebut radiasi. Unsur yang mengandung inti tidak stabil disebut unsur radioaktif. Unsur radioaktif merupakan unsur-unsur yang menunjukkan peristiwa radioaktivitas.
3. Sinar-sinar radioaktif
a. Penemuan sinar radioaktif
Penemuan partikel-partikel dimulai dari penemuan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Konrad Rontgen, dilanjutkan dengan penemuan keradioaktifan pada tahun 1896 oleh Henry Becuerel dari garam uranil sulfat mengeluarkan sinar secara spontan yang dinamakan sinar radioaktif.
Dan gejala dari pemancaran sinar radioaktif dengan spontan disebut gejala keradioaktifan. Kemudian penemuan isotop radioaktif Radium (Ra) dan Polonium (Po) pada tahun 1898 oleh Curie dan Marie Curie. Radio isotop tersebut dapat memamncarkan sinar radioaktif dengan spontan.
b.Sifat-sifat sinar radioaktif
Sinar radioaktif yang dipancarkan oleh inti atom yang tidak stabil  berupa partikel alfa, beta dan gamma mempunyai karakteristik yang berbeda.

Partikel  alfa
  • Inti atom helium
                               4                4
                            
Lambangnya   α     atau  He
                              2              2
  •  Dalam medan magnet membelok ke kutub negatif jadi bermuatan positif
  •  Daya tembusnya kecil
  •  Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya
Sifat sinar beta
 Adalah pancaran elektron dengan kecepatan mendeteksi kecepatan cahaya
                    0             0
  Lambangnya:  Î² atau e                 
                 
                        -1            -1
  •  Dalam medan magnet membelok ke kutub positif maka bermuatan negatif.
  •  Daya tembus lebih besar dari sinar alfa.
  •  Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya, tetapi tidak sehebat sinar alfa. 
Sifat sinar gamma
  Adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang pendek
             
 Lambangnya :γ
                                0
  • Tidak terpengaruh oleh medan magnet dan medan listrik.
  •  Daya tembus sangat besar oleh karenanya sangat berbahaya.
  •  Dapat mengionkan benda-benda yang dilaluinya tetapi tidak sehebat alfa dan beta.
  • Partikel-partikel lain dalam proses radioaktif : proton, neutron dan positron.
                   Sinar/partikel yang dipancarkan unsur radioaktif
 
Sinar /
Partikel
Massa
(SMA)
Muatan
Simbol
Jenis
Alfa
4
+2
4           4
      α atau He  2                2
Partikel
Beta
0
-1
-1      -1
β atau  e
0         0
Partikel
Gamma
0
0

radiasi elektromagnetik
Neutron
1
0

Partikel
Proton
1
+1
1            1
   p  atau  H
 1           1
Partikel
Positron
0
+1
0           0
    β atau  e
+1        +1
Partikel

   4. Peluruhan radioaktif
Adalah peristiwa nuklida radioaktif memancarkan sinar/partikel radioaktif hingga berubah menjadi inti yang stabil/lebih stabil. Nuklida adalah suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron.
Secara kimia peluruhan radiosktif merupakan reaksi nuklir atau reaksi inti yang dapat dirumuskan dengan persamaan kimia sebagai berikut:
        a        c          e
                   X →Y+ Z 
                   b      d     f
Dalam proses tersebut berlaku hukum kekekalan energi dan muatan. Maka reaksi tersebut berlaku a = c + e dan b = d + f.
Perbandingan proton dengan neutron (n/p) merupakan salah satu faktor penentu kestabilan atom. Inti atom yang stabil memiliki nilai n/p antara 1 sampai dengan 1,6. Jika inti atom memilki nilai n/p di luar pita kestabilan maka atom tersebut tidak stabil atau bersifat radioaktif, sehingga akan meluruh untuk mencapai keadaan yang lebih stabil.
        Peluruhan isotop –isotop tak stabil dibedakan atas:
1. Peluruhan inti ringan
Adalah peluruhan nuklida yang harga z-nya (nomor atom) kurang dari 20 (unsur terletak di bawah atau di atas pita kestabilan.
a.  isotop dibawah pita kestabilan untuk mencapai kestabilan
 - memancarkan positron, suatu partikel yang massanya sama dengan 
                                                                          0
        elektron dan bermuatan 1+ dengan simbul: e+1
                        11         11          0
             Contoh:C  B+e
                            6       5 +1
 -    Penangkapan elektron K, artinya elektron yang terdapat pada kulit K.
                 90          0           90
Contoh:   Mo   +  e  →Nb                  
                  42      +1     41
b. Isotop nuklida yang terletak di atas pita kestabilan untuk mencapai kestabilan nuklida.
   - memancarkan neutron,
          - memancarkan sinar beta,
2. Peluruhan inti berat
Adalah peluruhan nuklida dengan nomor atom lebih besar dari 83 dan umumnya radioaktif, untuk mencapai kestabilan nuklida memancarkan sinar alfa.
                  238                    234                  4
Contoh :           U                       Th    +           He  
                         92                             90                      2
                     238                      234                   4
                      Po                     Pb     +           He
                          84                      82                    2

                   90              82                  2                 -1
3. Peluruhan radioaktif buatan
      Pada tahun 1919, Rutherford berhasil menembak gas nitrogen dengan partikel alfa dan menghasilkan hidrogen dan oksigen. Reaksi ini merupakan transmutasi buatan pertama, yaitu perubahan satu unsur menjadi unsur lain.
Pada tahun 1934, Irene Joliot-Curie, berhasil membuat atom fosfor yang bersifat radioaktif dengan menembakkan aluminium dengan sinar alfa yang berasal dari polonium.
Unsur radioaktif terjadi karena dibuat melalui reaksi inti yang kemudian dikenal sebagai radioisotop.
Beberapa contoh reaksi inti:
1) Penembakan atom litium-7 dengan proton menghasilkan 2 atom helium-4
2) Penembakan nitrogen-14 dengan neutron menghasilkan karbon-14 dan hidrogen.
3) Penembakan aluminium-27 dengan proton menghasilkan magnesium-24 dan helium-4.        
      Laju Peluruhan
v = dengan v = laju peluruhan (keaktifan), yaitu banyaknya peluruhan dalam satu satuan waktu.
 tetapan peluruhan(serupa k dalam persamaan laju reaksi),nilainya bergantung pada jenis radioiaotop.
N = jumlah nuklida radioaktif
  Waktu Paruh
Yaitu perioda waktu dimana 50% dari jml atom semula yang ada telah meluruh.Fraksi zat radioaktif yang masih tersisa setelah n kali waktu sesuai dengan persamaan berikut:
                   No = jumlah zat radioaktif mula-mula
                   Nt = jumlah zat radioaktif yang masih tersisa pada waktu t
    Oleh karena keaktifan sebanding dengan jumlah atom radioaktif maka:
                   A=keaktifan pada waktu t
                   Ao=keaktifan awal
                   Contoh :
1.   Berapa fraksi atom radioaktif tersisa setelah 5 waktu paruh?
           Jawab:
  Setelah 1 waktu paruh, tersisa 1/2 bagian
Setelah 2 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/2 = 1/4 bagian
Setelah 3 waktu paruh, tersisa 1/2 x 1/4 = 1/8 bagian
Setelah 4 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)3 = (1/2)4 = 1/16 bagian
Setelah 5 waktu paruh, tersisa 1/2 x (1/2)4 = (1/2)5 = 1/32 bagian
2. Bila dimulai dgn 16 juta atom radioaktif, berapa yg tertinggal setelah
4 waktu paruh?
      Jawab:
                Tersisa = (1/2)4 = 1/16 x 16 juta = 1 juta atom
Setelah n kali waktu paruh, tersisa 1/2n bagian
Bahaya unsur-unsur radioaktif
•      Radiasi : dpt menguntungkan & merugikan
•      Partikel berenergi tinggi & sinar melepaskan e- dr atom  ion
•      Jk tjd dlm tubuh akan berbahaya, misalnya H2O  H2O2
•       Merusak sel darah putih
•       Mempengaruhi sumsum tulang  anemia
•       Merangsang leukimia
•       Perubahan molekul DNA  mutasi
6. Reaksi inti
Reaksi inti dapat dikelompokkan menjadi:
a. Reaksi peluruhan: merupakan reaksi kimia eksoergik (eksotermik) yang berhubungan dengan desintegrasisuatu inti atom yang terjadi secara spontan. Pada reaki tersebut terjadi perubahan inti tidak stabil menjadi inti stabil.
b. Reaksi transmutasi inti
Tranmutasi adalah perubahan atom suatu unsur kimia menjadi atom unsur yang lainmelalui desintegrasi atau penembakan inti.
c. Reaksi penghasil energi
a. Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom berat menjadi beberapa inti atom ringan dan partikel elementer, disertai pelepasan energi yang besar.Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), 
Energi yang dihasilkan sangat besar, dalam tersebut diahasilkan neutron baru yang akan menumbuk inti atom sisa sehingga terjadi reaksi inti berantai yang dapat menghasilkan energi yang sangat besar, misal reaksi fisi pada bom nuklir.
     n + U-235 -> Ba-144 + Kr-90 + 2n + 179.6 MeV
n + U-235 -> Ba-141 + Kr-92 + 3n + 173.3 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + Te-139 + 3n + 172.9 MeV
n + U-235 -> Zr-94 + La-139 + 3n + 199.3 MeV
b. Reaksi fusi
fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi.Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan bintang bersinar, dan Bom Hidrogen meledak.
Senjata nuklir adalah senjata yang menggunakan prinsip reaksi fisi nuklir dan fusi nuklir. Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
Reaksi fusi deuterium-tritium (D-T) dipertimbangkan sebagai proses yang paling menjanjikan dalam memproduksi tenaga fusi.
A. Radiokimia
Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
Aplikasi radiokimia
a)    Fisi inti:
          1. Bom Atom
          2. Reaktor Nuklir
1. Bom atom
Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu. Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional seperti TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu.
Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih besar dibandingkan massa kritis.
Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan plutonium-239 digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki.
Ledakan bom menyebabkan kawah degan lebar 300m & kedalaman 100m
- Radius kerusakan total = 10 km
- Radius kematian = 40 km
- Perusakan oleh radioaktif tidak akan habis
 2. Reaktor Nuklir
Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir.
Reaktor nuklir adalah suatu tempat dimana reaksi pembelahan (fision) nuklida terjadi secara terkendaliberlangsung. Reaktor nuklir ini dapat dimanfaatkan energi nuklir sehingga disebut reaktor termal.
Komponen reaktor nuklir:
1). Bahan bakar
2). Moderator
3). Reflektor
4). Bahan pengendali
5). Pendingin
6). Perisai
7). Pemindah panas
Ket :
1). Bahan Bakar : isotop radioaktif yang dapat melakukan reaksi pembelahan seperti: U-233, U-239, dan U-235. Bahan bakar yang digunakan berwujud padat dan dalam bentuk senyawa UO2. Bahan bakar ini ditembaki neutron dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi pembelahan:
2). Moderator : adalah atom-atom yang terdapat dalam bahan untuk memperlambat neutron cepat sampai mencapai tingkat energi yang terendah.
Moderator memilki sifat-sifat:
- pada tiap tumbukan neutron akan kehilangan energi yang besar
- penampang penyerapan yang rendah
- penampang penghamburan yang tinggi
3). Reflektor adalah suatu bahan yang dapat memantulkan neutron yang dihamburkan keluar ke reaktor kembali. Bahan reflektor : air berat,(D2O), grafit, berilium, dan berilium oksida (BaO).
4). Bahan pengendali : bahan pemgendali reaksi fisi, bersifat menyerap neutronsehingga reaksi berantai dapat dikendali bahkan dapt dihentikan.
Syarat-syarat pengendali:
- dapat menyerap neutron dengan mudah
- mempunyai kekuatan mekanik yang cukup
- mempunyai massa rendah , agar dapat bergerak dengan cepat
- tahan korosi
- stabil dalam radiasi maupun suhu tinggi
- dapat memindahkan panas dengan baik
Bahan tersebut terbuat dari paduan logam kadmium atau borium, B4Cd,paduan boron dengan aluminium(boral), boron baja, logam kadmium dengan perak dan indium.
5). Pendingin : untuk mendinginkan bahan bakar atau reaktor.
Sifat-sifat bahan pendingin:
- mempunyai penyerapan neutron yang rendah
- dapat memindahkan panas dengan baik
- mudah dipompakan
- mempunyai titik beku yang rendah dan titik didih yang tinggi
- stabil terhadap radiasi maupun suhu tinggi
- tidak korosif
- aman dalam penanganan
- tidak peka terhadap keradioaktifan
Bahan pendingin yang digunakan :
- berwujud gas : udara, gas helium , CO2 dan uap air
- berwujud cair : air (H2O), air berat (D2O), logam cair seperti Na dan NaK
6). Bahan perisai adalah suatu bahan untuk melindungi bejana reaktor terhadap daerah sekelilingnya yang banyak radiasi.
Syarat bahan perisai :
- dapat memperlambat neutron
- dapat menyerap neutron
- dapat menyerap radiasi sinar gamma karena memiliki daya tembus yang sangat besar.
Jenis. Bahan yang digunakan :
 - Air (H2O)
 - Beton, yang dicampuridengan bahan lain misalnya barit (B(OH)2
- Logam, misalnya logam besi (Fe), timbal (Pb), Bismut (Bi) , aliase boral (borium aluminium)
7). Pemindah panas : berfungsi untuk memindahkan energi yang dihasilkan dari reaksi fisi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan
Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal, yaitu:
- Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H2O) sebagai moderator (zat yang dapat mengurangi energi kinetik neutron).
- Reaktor air berat. Menggunakan D2O sebagai moderator.
- Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan bakar uranium, tetapi tidak seperti reaktor nuklir konvensional, reaktor ini menghasilkan bahan terfisikan lebih banyak daripada yang digunakan.
B.FUSI INTI
Fusi inti (nuclear fusion) atau reaksi fusi adalah proses penggabungan inti kecil menjadi inti yang lebih besar. Reaksi ini relatif terbebas dari masalah pembuangan limbah.
Dasar bagi penelitian pemakaian fusi inti untuk produksi energi adalah perilaku yang diperlihatkan jika dua inti ringan bergabung atau berfusi membentuk inti yang lebih besar dan lebih stabil, banyak energi yang akan dilepas selama prosesnya. Fusi inti yang terus-menerus terjadi di matahari yang terutama tersusun atas hidrogen dan helium.
Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang sangat tinggi sehingga reaksi ini sering dinamakan reaksi termonuklir. Suhu di bagian dalam matahari mencapai 15 juta.Aplikasi Fusi Inti yang telah dikembangkan adalah bom hidrogen.
Manfaat radioisotope
Radioisotop adalah isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif. Isotop suatu unsur baik yang stabil maupun radioaktif memiliki sifat kimia yang sama.
Radioisotop bermanfaat karena radiasi dari radioaktif suatu radioisotope dapat diditeksi dengan menggunakan alat tertentu, mempunyai sejumlah energi,dan dapat mempengaruhi bahan tertentu atau sebaliknya.
Radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber radiasi /sumber sinar.
Radioisotop digunakan sebagai perunut :
Isotop suatu unsur tertentu, radioaktif atau tdk, mempunyai tingkah laku yang sama dalam proses kimia & fisika.
Bidang
ISOTOP
NAMA
PENGUNAAN
Kedokteran
I131I
Iod-131
Deteksi ktdk beresan fs tiroid; pengukuran aktifitas hati & metabolisme lemak; perlakuan untuk kanker tiroid

85Sr
Sr-85
Mendeteksi penyakit jantung

99Tcm
Teknetium-99m
Diagnosis beberapa penyakit

201Tl
Tl-201
Mendeteksi gangguan jantung

133Xe
Ksenon-133
Mendeteksi penyakit paru-paru

75-Se
Se-75
Mendeeteksi penyakit pankreas

32P
Fosfor-32
Mendeteksi penyakit mata

51Cr
Kromium-51
Penentuan volume sel darah & volume darah total

58Co
Kobalt-58
Penentuan serapan vit. B12

59Fe
Besi-59
Pengukuran laju pembentukan & umur sel darah merah
Hidrologi
24Na
Natrium-24
Dalam bentuk karbonat
Deteksi kebocoran pipa air bawah tanah

24Na
Natrium-24
Mempelajari aliran air sungai

32P
Fosfor-32
Deteksi kanker kulit /kanker jaringan yg terbuka krn operasi

3 H
Tritium
Penentuan total air tubuh
Ilmu pengetahuan
131I
Iodium-131
Mempelajari kesetimbangan dinamis

18O
Oksigen-18
Mempelajari reaksi esterifikasi

14C
Karbon-14
Mempelajari mekanisme fotosintesis
Radioisotop yang banyak digunakan sebagai sumber radiasi:
a.    Dalam bidang kedolkteran :
·         Co-60 digunakan sebagai sumber sinar gammauntuk terapi tumor dan kanker.
·         P-32  digunakan untuk mengobati leukemia.
·         Co-60 dan Cs-137 digunakan dalam sterilisasi.
·         Ra-226 dugunakan untuk terapi kanker
b.    Bidang industri
Sinar gamma yang dihasilkan oleh beberapa radioisotope digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, pengawetan kayu dan barang-barang seni, mengontrol ketebalan bahan
c.    Bidang pertanian
Radiasi-radiasi yang dihasilkan oleh beberapa radioisotope  digunakan untuk membasmi hama dan dalam pemuliaan tanaman, penyimpanan makanan.